Baik, sebelum masuk pada definisi mari kita sedikit flashback ke zaman pra-sejarah. Karena pada aman ini belum muncul ilmu geologi akan tetapi kesadaran geologi itu sudah ada.
Dan ternyata para manusia purba sudah mengetahui pengetahuan tentang batuan, benarkah demikian? bagaimana tidak mereka mampu memilih batuan yang baik untuk dibuat alat memburu dan mempertahankan diri. lihat saja di museum, banyak temuan arkeologi yang menunjukkan alat-alat yang digunakan manusia purba untuk berburu berupa pisau, kapak, dll, itu dipahat dari batu. Selain itu mereka juga mampu memilih lempung sebagai bahan untuk membuat gerabah/tembikar, bahkan juga mampu membuat kapak perunggu. Dan tentu mereka tahu dimana tempat mencari bahan-bahan yang akan dibuat alat-alat tersebut.
|
Kapak Genggam |
|
Kapak Serpih |
Pembuatan piramida di Mesir juga tidak lepas dari pengetahuan geologi, bahwa mereka membangun piramid tidak di daerah rendahan (dataran banjir sungai Nil) melainkan dari dataran yang aman dari banjir atau lebih tinggi, dan membangun dengan pondasi dan konstruksi yang bisa menahan dari amblesan tanah (subsidence).
Seiring berjalannya waktu, manusia dengan keingintahuannya dengan hal-hal disekitar mulai dari adanya gunung, sungai, laut, bukit yang terjal, bencana alam tanah longsor gunung meletus, dll, mendorong mereka untuk mempelajarinya. Pada saat itu manusia sudah berpikir untuk mencari tempat aman bila terjadi bencana dan mencari sumber daya alam yang dapat diolah seperti logam hingga minyak.
Manusia telah mengetahui dimana mencari sumber daya alam untuk dimanfaatkan, dan meningkatnya kebutuhan manusia akan hal itu, maka berkembanglah ilmu geologi dengan dukungan dari cabang ilmu lainnya.
Sejarah Munculnya Ilmu Geologi
Pemahaman tentang sifat dan material penyusun bumi serta proses-proses yang berlangsung di permukaan buli telah dipelajari sejak zaman dahulu. Terutama oleh bangsa Yunani (2300th yang lalu) telah menghasilkan tulisan mengenai fosil dan batu permata, gempa bumi dan gunungapi. Tokoh yang paling menonjol pada masa itu adalah Aristoteles. Namun penjelasan yang ia utarakan kebanyakan berupa pernyataan subyektif dan tidak berdasarkan tinjauan langsung (observasi) di lapangan, ya karena ia seorang filosof.
Beberapa pendapat Aristoteles yaitu:
- Batuan terbentuk akibat pengaruh bintang-bintang
- Gempa bumi terjadi karena meledaknya udara yang padat di bumi, dan ini karena pemanasan oleh pusat api.
Memang pada masa itu penjelasan tersebut cukup memadai, namun karena ia seorang filosof yang disegani, pendapatnya lebih banyak diterima dibandingkan pendapat yang berdasarkan observasi dan percobaan. Sehingga kemajuan ilmu geologi belum berkembang cepat pada masa itu.
Namun setelah itu muncul beberapa doktrin yang revolusioner, yaitu Catastrophism (Katastropik) yang menjelaskan bahwa bentuk permukaan bumi dan segala kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam sesaat akibat suatu bencana yang besar. Padahal terbentuknya gunung, lembah, bukit terjal dan bentuk lainnya itu memerlukan waktu yang sangat lama untuk terbentuk (hingga jutaan tahun). Teori ini berkembang di abad 17-18.
|
James Hutton |
Pada akhir abad 18, muncul lagi teori yang fenomenal dan revolusioner hingga dianggap sebagai awal perkembangan geologi moderen, yaitu teori Uniformitarianism. Oleh James Hutton, yang sampai saat ini dianggap sebagai Bapak Geologi modern, memiliki latar ahli fisika Skotlandia. Pada tahun 1795, ia menerbitkan buku yang berjudul "Theory of The Earth" dan didalam buku inilah konsep Uniformitarianism itu dicetuskan.
Didalam konsep Uniformitarianism dinyatakan bahwa, Hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung pada saat ini juga berlangsung pada masa lampau. Hal ini dapat diartikan bahwa, segala proses-proses yang berlangsung dalam pembentukan permukaan bumi seperti saat ini, telah berlangsung sejak awal terbentuknya bumi. Konsep ini juga memiliki slogan,
The Present is the key to the Past
Sejak kala itu, orang-orang mulai menyadari bahwa bumi selalu mengalami perubahan. Dengan demikian sangat jelas bahwa geologi sangat berhubungan dengan waktu.
Selanjutnya muncul banyak teori yang membuat ilmu geologi berkembang cepat. Salah satunya teori tektonik lempeng oleh Alfred Wagener (1912). Namun pada saat itu masih sebagai bahan tertawaan, dan baru diketahui kebenarannya pada tahun 1960.
Bahwa bumi itu selalu mengalami perubahan baik perubahan kecil maupun besar, baik sangat lambat hingga dalam sekejap, baik sempit maupun luas. Bumi itu dinamis, tidak statis/tidak hanya diam.
Jadi apa itu Geologi?
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara menyeluruh, mulai dari proses-proses pembentukan bumi yang telah dan berlangsung hingga saat ini dengan kajian komposisi, struktur dan sejarahnya (kehidupan) hingga terbentuk bumi seperti yang sekarang kita lihat.
Kata "Geology" pertama dikeluarkan oleh Richad de Bury (1473) untuk hukum atau ilmu kebumian, sebagai kebalikan dari istilah teologi. Padan tahun 1690, Warren (Inggris) menerbitkan buku berjudul "Geologia".
Kata geologi berasal dari kata Yunani, Geos berarti bumi dan logos berarti ilmu atau belajar. Jadi Geologi berarti ilmu yang mempelajari tentang bumi.
Orang yang mempelajari tentang bumi disebut Ahli Geologi, Geologiwan atai Geologist. Ahli geologi berusaha untuk mengerti semua proses ang berlangsung di bumi dan merekonstruksi sejarah bumi yang panjang dan kompleks. Untuk itu, perlu dilakukan peninjauan / survei langsung di lokasi yang menjadi target penelitian. Bagian yang tidak dapat dijangkau (bawah permukaan) pun perlu dilakukan pemboran untuk mengetahui komposisi lapisan batuan penyusun daerah yang diteliti.